5 Hal Yang Menentukan Siapa Diri Kita

5 Hal Yang Menentukan Siapa Diri Kita

Faktor faktor apa yang berperan menentukan siapa diri kita?, Jelas ada banyak, namun berikut ini hal hal yang saya pandang sebagai kelima hal yang paling menentukan:
1. Genetika
Ketika Margaret dan saya masih muda dan naïf, kami percaya bahwa genetika berperan kecil dalam susunan diri seseorang. Kami berpikir, lingkunganlah yang bertanggung jawab (98%) atas siapa diri seseorang itu. Bersarkan anak anda seperti anda dan mereka akan menjadi seperti anda. Lalu kami mengadopsi anak anak kami, Elizabeth dan Joel Porter. Kami menemukan bahwa pengasuhan, pendidikan karakter, dan pengajaran rohani memainkan peran penting, namun sejumlah hal sudah tertanam dalam diri orang dan akan tetap ada di sana terlepas dari apa pun lingkungan mereka.
Susunan genetic anda bisa merupakan kabar baik dan kabar buruk. Ada sejumlah kualitas dan karakteristik yang mengagumkan pada diri anda ketika anda diciptakan. Hal ini berlaku bagi semua orang di muka bumi. Namun, ada hal hal yang tidak anda sukai. Mungkin anda harus belajar untuk hidup bersama hal hal ini. Ketika menyangkut soal karakter, garaplah kelemahan anda. Ketika menyangkut bakat, gunakanlah kekuatan anda.
Anda tak punya pilihan dalam hal ini. Anda tidak dapat mengubah gen anda. Akan tetapi, dari kelima faktor yang menentukan siapa diri anda, inilah satu satunya faktor yang tak dapat anda ubah dengan melakukan pilihan. Keempat lainnya, paling tidak hingga tingkat tertentu, terserah kepada anda.


2. Citra diri
Penyair T.S. Elliot mengamati, “Setengah dari kejahatan yang dilakukan di dunua ini disebabkan oleh orang orang yang ingin merasa penting. Mereka tidak bermaksud jahat, mereka terserap dalam pergulatan tak ada habisnya memikirkan diri mereka sendiri.
Orang itu seperti air, mereka menemukan tingkat mereka sendiri. Seseorang dengan citra diri negative akan mengantisipasi yang paling buruk, merusak hubungan, dan mendapatkan hubungan orang orang lain yang sama sama negatifnya. Orang orang dengan citra diri positif akan berharap yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Adapun mereka yang memiliki citra diri positif dan akurat memiliki kemungkinan menjadi sukses, melihat orang lain memiliki kemungkinan menjadi amat sukses, melihat orang lain memiliki potensi sukses, dan condong kepada orang orang yang sukses. Psikolog Nathaniel Branden berkata, “Kita cenderung merasa amat nyaman dan paling kerasan bersama orang orang yang tingkat harga dirinya menyamai tingkat harga diri kita. Yang berlawanan bisa memancing beberapa persoalan, namun bukan yang ini”.
Pernah dikisahkan bahwa Oliver Wendell Holmes, suatu hari sedang berjalan jalan ketika seorang anak perempuan kecil ikut bersamanya. Ketika anak perempuan kecil ikut bersamanya. Ketika anak perempuan ini hendak kembali pulang, ahli hukum kondang ini berkata, “Kalau ibumu bertanya kamu dari mana saja, katakana kepadanya bahwa kamu baru saja berjalan jalan dengan Oliver Wendell Holmes”. “Oke”, kata gadis itu dengan percaya diri, dan kalau keluargamu bertanya kamu dari mana saja, katakana kepada mereka bahwa kamu baru saja berjalan jalan dengan Mary Susanna Brown”. Nah, inilah seseorang dengan citra diri positif.

3. Pengalaman Dalam Hidup
Suatu ketika beberapa orang desa memberi instruksi kepada gembala domba yang muda, “Kalau kamu melihat seekor srigala, berteriaklah Serigala dan kami akan datang dengan senapan dan garpu rumput.
Hari berikutnya anak gembala sedang menggembalakan domba dombanya, ketika ia melihat seekor singa dari kejauhan. Ia berteriah, “Singa, singa!”. Namun, tak seorang pun datang. Singa ini membunuh beberapa domba. Anak gembal ini bingung sekali
“Kenapa kalian tidak datang ketika saya memanggil?”, ia bertanya kepada orang orang desa.
“Tak ada singa di daerah ini”, sahut orang yang lebih tua. “Serigalah yang harus kamu waspadai”.
Si gembala muda mendapat pelajaran yang berharga- orang memberi respons pada hal yang sudah mereka yakini. Adapun yang membentuk keyakinan mereka adalah pengalaman mereka.
Bukankah hal ini berlaku bagi anda?, coba pikirkan beberapa pengalaman masa kanak kanak anda. Jika anda sukses dalam olahraga, kemungkinan besar olahraga menjadi unsur penting dalam hidup anda. Jika anda mudah berteman, kemungkinan besar anda senang bergaul. Jika anda terabaikan, atau diperlakukan secara tidak layak, hal ini akan menimbulkan dampak bagi diri anda. Setiap hal yang telah anda alami memberikan kontribusi pada siapa diri anda.
Kita tidak memilih semua pengalaman hidup kita. Hal ini terutama berlaku ketika kita masih anak anak. Namun, kita memilih orang yang kita nikahi. Kita memilih pekerjaan kita. Kita memilih tempat liburan, mau berolahraga atau tidak, dan apa yang kita pelajari. Orang orang yang memiliki latar belakang sangat sulit mengambil keputusan apakah mereka hendak mencari pengalaman yang akan memperbaiki cara mereka hidup dan berpikir. Kita tidak dapat membatalkan pengalaman masa lampau kita, namun kita bisa memprogram ulang diri kita sendiri dengan menggunakan diri kita yang baru.

4. Sikap dan pilihan tentang pengalaman pengalaman itu
Yang bahkan lebih penting daripada memilih pengalaman pengalaman kita adalah mengambil keputusan tentang bagaimana sikap kita terhadap pengalaman yang kita miliki. Sebagaimana telah saya sebutkan, kita hanya memiliki control terbatas atas apa yang kita alami. Akan tetapi, kita memiliki control sepenuhnya atas sikap kita terhadap pengalaman pengalaman itu. Apakah pandangan kita positif atau negative, penuh harapan atau enggan, terbuka atau tertutup, sepenuhnya merupakan pilihan kita. Mungkin saya tidak mampu mengubah dunia di sekitar saya, namun saya bisa mengubah apa yang saya lihat dalam diri saya.
Saya percaya bahwa sikap adalah keputusan kedua paling penting yang bisa diambil oleh siapapun (yang paling penting adalah iman). Sikap anda akan membuat anda berhasil atau gagal. Sikap tidak ditentukan oleh kelahiran anda, keadaan anda, ataupun rekening bank anda. Sikap adalah pilihan. (Jika anda merasa hal ini soal yang sulit, ada baiknya anda membaca dua buku lain yang telah saya tulis: Failing Forward dan The Winning Attitude).

5. Teman
Dalam komik Peanuts oleh Charles Schulz, Charlie Brown menaruh kepalanya di tangannya sambil bersandar di dinding, kelihatan menderita. Lucy temannya, datang mendekatinya.
“Wah kecil hati lagi, Charlie Brown?”
Charlie brown menjawab pun tidak.
“Tahukah kamu, apa masalahmu?” tanya Lucy. Tanpa menunggu jawaban, Lucy terus berbicara, “Seluruh masalahmu adalah kamu dan kamu!”.
Charlie Brown menjawab, “Kalau begitu, tidak ada yang bisa saya lakukan?”.
“Saya tidak berlagak mampu memberi saran”, sahut Lucy. “Saya Cuma menunjukkan masalahnya!”.
Jika Charlie Brown hendak memperbaiki dirinya sendiri, barangkali tempat yang tepat untuk mulai adalah membawa teman baru.
Salah satu hal paling penting yang akan pernah anda lakukan adalah memilih teman teman anda. Sebagai orangtua, Margaret dan saya dengan hati hati mengamati teman teman yang dipilih oleh anak anak kami. Kami tahu bahwa orang orang positif dengan karakter baik akan membantu mengangkat anak anak kami. Orang orang negative dengan karakter buruk akan menjatuhkan mereka. Kami selalu menjadikan rumah kami tempat dimana anak anak kamu dan teman teman mereka ingin meluangkan waktu sehingga kita bisa melihat siapa yang mempengaruhi mereka.
Orang orang terdekat dengan anda – dan hal itu berarti terutama pasangan anda – akan membentuk siapa diri anda. Pernahkah anda melihat seorang anak yang sebelumnya baik terus mulai bermasalah setelah ia bergaul dengan anak anak yang bermasalah?, dan pernahkan anda mengamati teman atau kolega yang berkembang secara professional setelah ia mulai bergaul dengan orang orang yang mengembangkan pikirannya dan menantangnya untuk berkembang?
Orang yang anda pilih untuk bergaul akan mengubah siapa anda. Perkataan Charlie “Dahsyat” Jones, seorang pengarah dan pembicara, sungguh benar: Perbedaan antara siapa anda hari ini dan siapa anda dalam waktu 5 tahun mendatang terletak pada orang orang dengan siapa anda bergaul dan buku buku yang anda baca.
Cara anda memandang orang lain ditentukan oleh siapa anda. Anda tak dapat lari dari kenyataan ini. Jika anda tidak menyukai orang, itu adalah pernyataan tentang diri anda dan cara anda melihat orang lain. Sudut pandang andalah masalahnya. Jika ini masalahnya, jangan mencoba untuk mengubah orang lain. Bahkan, jangan memfokuskan diri pada orang lain, fokuslah pada diri anda sendiri. Jika anda mengubah diri anda dan menjadi orang yang anda idamkan, anda akan mulai memandang orang lain dalam cahaya yang sama sekali baru. Hal itu akan mengubah cara anda berinteraksi dalam semua hubungan anda.


By John C. Maxwell

0 Response to "5 Hal Yang Menentukan Siapa Diri Kita"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label