Ada Rasa Sakit Hati, TIDAK ADA YANG DIDAPAT DALAM KEHIDUPAN INI

Ada Rasa Sakit Hati, TIDAK ADA YANG DIDAPAT DALAM KEHIDUPAN INI

Untuk memahami sebuah prinsip rasa sakit hati dan membuatnya membantu anda berhubungan dengan orang lain, anda perlu mengingat 4 hal kebenaran tentang prinsip rasa sakit hati:
1. Ada banyak orang yang terluka
Tak perlu seorang psikiater untuk melihat bahwa banyak orang yang menyakiti orang lain dewasa ini. Kolumnis Ann Sanders menyatakan bahwa 1 dari 4 orang menderita ketidakseimbangan dalam hidup mereka. Ia menambahkan bahwa kita harus melihat 3 teman terdekat kita dan jika mereka tampaknya oke, itu berarti kitalah yang tidak seimbang!.
Tentu saja, fakta bahwa banyak orang melukai orang lain bukanlah fenomena baru, pada abad ke 19, filsuf Arthur Schopenhauer membandingkan umat manusia dengan landak yang berkerumun pada malam musim dingin yang menyakitkan:
“Semakin dingin di luar, semakin kita berkerumun untuk mencari kehangatan, namun semakin dekat kita satu sama lain, semakin kita menyatiki satu sama lain dengna duri panjang kita yang tajam. Dan pada malam musim dingin yang sepi di bumi pada akhirnya kita mulai hanyut terpisah dan berjalan sendiri sendiri serta membeku sampai mati dalam kesunyian kita”.
Schopenhauer seorang yang cukup pesimis. Tidak seperti Schopenhauer, saya percaya ada harapan bagi setiap orang. Namun, pada saat yang sama, kita tidak bisa naïf tentang orang. Banyak sekali orang yang tengah mengobati luka luka mereka yang dalam.

2. Orang orang yang terluka sering melukai orang lain
Penyair Jerman, Herman Hesse menulis,”Jika anda membenci seseorang, anda membenci sesuatu dalam dirinya yang merupakan bagian dari diri anda. Apa yang bukan bagian diri anda sendiri tidak mengganggu anda”. Saya setuju dengan sudut pandangnya. Ketika orang yang terluka menyerang, tindakan itu adalah respons terhadap apa yang sedang terjadi di dalam diri mereka melebihi apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Mereka merasa atau percaya ada sesuatu yang negative dalam diri mereka sendiri. Masalahnya adalah bahwa orang yang tidak percaya pada diri mereka sendiri tak akan pernah berhasil dan mereka juga akan selalu menghambat orang orang di sekitar mereka untuk sukses.
Pada awal karier saya, saya banyak melakukan konseling, sebuah tanggung jawab yang pada akhirnya saya serahkan kepada anggota anggota staf karena waktu saya tidak cocok untuk itu. Namun, selama bertahun tahun melakukan konseling kepada cukup banyak pasangan yang saling menyakiti, saya mengamati bahwa interaksi mereka biasanya memiliki suatu pola. Secara emosional, seorang dari suatu pasangan akan muntah dan kemudian yang satu akan membersihkannya. Saya melihat ini terjadi lagi dan lagi. Dan selalu individu yang paling merasa sakit menimbulkan kerusakan paling parah kepada orang lain.

3. Orang orang yang terluka ini sering terluka oleh orang lain.
Tak hanya orang orang terluka ini melukai orang lain, namun mereka juga mudah terluka oleh orang lain. Teman saya, Kevin Myers, memberian ilustrasi seperti ini. Jika seseorang ketelusukan serpihan kecil di jarinya, namun ia tidak mencabutnya, jarinya akan bengkak dan terinfeksi. Lalu, ketika orang lain secara tak sengaja menyenggol dia sekilas saja, orang ini segera meringis kesakitan dan berteriak, “Aduh, sakit tahu!”. Dalam kenyataannya, masalahnya bukan pada orang yang secara tak sengaka menyenggol jari itu. Masalahnya ada pada orang yang jarinya tertelusuk serpihan itu dan tidak mencabutnya.
Rasa sakit emosional bekerja dengan cara serupa. Orang orang yang terluka bereaksi berlebihan, melebih lebihkan dan produktif secara berlebihan. Mereka juga mempengaruhi secara berlebihan. Maksud saya, mereka mengontrol hubungan dengan orang lain, inilah masalahnya dengan Tom. Luka lama adalah konfliknya yang tak terselesaikan dengan orang sebelumnya. Ia tak pernah mencabut tusukannya itu sehingga ia bisa sembuh. Karena ia menyakiti, ia menghambat hubungan kami sehingga tidak tumbuh selama 7 tahun. Selalu begitu: hubungan tertahan oleh orang yang kurang sehat.
Ketika anda berinteraksi dengan orang lain, ingatlah hal ini: setiap kali respons seseorang lebih besar daripada persoalan yang dihadapinya, responsnya selalu tentang sesuatu yang lain.

4. Orang orang yang terluka sering melukai diri mereka sendiri.
Dalam sebuah komedi lama ada adegan dimana si sok tahu amat senang menceramahi temannya di sebuah stasiun dimana mereka menunggu kereta tiap pagi. Setiap kali si sok tahu bicara, ia selalu menusukkan jarinya ke dada temannya. Tentu saja hal itu tidak menyenangkan temannya. Jadi, pada akhirnya, ia menentukan bahwa ia akan menghentikan tindakan si sok tahu.
Esoknya dalam perjalanan ke stasiun, ia bertemu dengan teman ketiga dan berkata, “ Saya begitu jengkel dengan si sok tahu menceramahi saya dan menusukkan jarinya di dada saya. Hari ini saya akan menstop dia”.
“Bagaimana caranya?”, sahabatnya bertanya.
Orang pertama membuka jaketnya untuk menunjukkan 3 batang dinamit yang diikatkan di dadanya: “Hari ini ketika ia menusuk saya”, ia berkata dengan tersenyum, “tangannya akan hancur”.
Orang orang yang terluka kerap kali seperti itu. Mereka mungkin melukai orang lain, tetapi orang yang mereka lukai paling dalam dan paling sering adalah diri mereka sendiri. Penyair George Herbert mengatakan, “Ia yang tak dapat memaafkan orang lain menghancurkan jembatan yang harus ia lalui sendiri”.


By John C.Maxwell

0 Response to "Ada Rasa Sakit Hati, TIDAK ADA YANG DIDAPAT DALAM KEHIDUPAN INI"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label