Arti Cinta Yang Keras Part 1

Arti Cinta Yang Keras Part 1
Menekankan kebenaran dalam hubungan.

Siapa yang mengatakan kata kata yang keras ini?
Celakalah kamu, hai ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi, hai kamu orang orang munafik.
Hai kamu pemimpin pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan!
Celakalah hai, ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi, hai kamu orang orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
Hai kamu keturunan ular beludak. Bagimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka.
Anda barangkali mengenai kata kata Yesus ini, Dia adalah Gembala yang lembut, baik hati, dan Juruselamat yang merendahkan diri (Matius 23:13-33). Bagaimana mungkin Dia berbicara dengan begitu keras kepada orang orang yang kataNya Dia kasihi?, mengapa Yesus mengucapkan perkataan yang keras ini?
Yesus mengatakan perkataan tersebut karena semuanya itu benar. perkataanNya bisa membuat orang marah, sulit untuk diterima, sulit untuk ditelan – tetapi benar. Sering kali kebenaran harus disampaikan secara langsung, tanpa ada ruang untuk kebingungan atau kesalahpahaman, demi menghindari kerusakan yang lebih besar akibat hidup dalam kebohongan. Yesus memiliki perhatian yang mendalam terhadap orang orang yang Dia tegur. Dia mengasihi mereka, Dia ingin mereka berhadapan dengan kebenaran sebelum mereka membuat karam hidup mereka dan mengaburkan kekekalan. Yesus pada saat itu sedang mendemonstrasikan kasih yang keras – suatu kasih yang biasanya menyakitkan tetapi sangat manjur.
Saya telah mendengar kata kata yang keras selama bertahun tahun:
“Billy, pergi ke kamarmu, kamu tidak boleh makan malan ini. Kebohongan adalah masalah yang sangat serius, itu berbeda dengan kesalahan”.
“Lain kali kamu berbicara dengan ibumu seperti itu lagi kamu akan keluar dari rumah ini”.
“Kamu tahu aku mencintaimu, tapi aku tidak akan menjalani pernikahan ini. Kamu belum dewasa”.
“Kamu sebut ini pernikahan?, aku menyebutnya gurauan, dan aku tidak akan membiarkanmu terus memperlakukan aku seperti kemarin”.
“Mengapa aku merasa kalau aku tidak boleh tidak setuju denganmu. Apakah kamu selalu benar?”.
Saya bisa meneruskan daftar tersebut. Ada waktunya ketika kebenaran harus disampaikan, dan itu harus disampaikan secara langsung. Untung sekali, beberapa orang terlalu mengasihi saya, sehingga mereka tidak membiarkan saya memberontak, menipu, dan bersikap arogan. Jadi, mereka menyingsingkan lengan baju mereka, memperhadapkan saya dengan kenyataan yang tidak menyenangkan tentang diri saya sendiri yang bisa merusak karakter saya dan membahayakan hubungan kami. Itulah yang saya maksud dengan kasih yang keras – dan saya senang orang orang tersebut menunjukkannya kepada saya.
“Orang yang lembut dan kasih yang keras”.
Kasih yang lembut sudah pasti sangat dibutuhkan di dunia yang keras ini. Kita membutuhkan belas kasih, kepekaan, peneguhan, dan dorongan semangat. Akan tetapi tanpa yang sebaliknya – kasih yang keras – kasih yang lembut bisa merosot menjadi sedu sedan yang emosional yang meratakan jalan bagi penipuan, dan pada akhirnya perpecahan dalam suatu hubungan.
Bagi orang yang lembut hati, kasih yang keras kedengarannya tidak natural, menakutkan, dan bahkan mungkin tidak Kristen. Namun bagi kita yang secara natural adalah orang yang keras, jenis kasih ini dapat dengan mudah kita terapkan. Ketika kita melihat orang yang kita kasihi sedang bermasalah, kita tidak ragu ragu untuk membantu menyelesaikannya. Kita dengan mudah mengatakan, apa yang kita perlukan sekarang adalah operasi. Jadi mari kita baringkan orang ini dan, dengan pisau masak atau pisau roti yang tumpul – tidak peduli yang mana – mari kita memotong bagian luar yang selalu menjadi alasan alasannya dan langsung menuju ke inti masalah. Dan jika itu menimbulkan sedikit pendarahan, tidak masalah, yang penting masalahnya selesai. Kita akan membangunkan dia kembali, apabila dia bisa selamat dari operasi itu, dia akan berterima kasih.
Orang yang berhati lembut yang membaca kalimat tadi pasti sudah merasakan perutnya berada di tenggorokan. Mereka berkata kepada diri mereka sendiri, operasi?, pisau?, darah? Aku tidak ingin melihat hal ini terjadi kepada siapapun, biar aku yang mengurus semua ini. Yang aku inginkan hanyalah kedamaian dan keharmonisan. Barang kali dengan pelukan yang cukup, masalah akan selesai dengan sendirinya dan rasa sakit akan hilang. Bagi anda yang berhati lembut, Tuhan akan berkata, “Aku mengerti rohmu yang lembut – Aku yang menciptakan engkau seperti itu. Namun, jika kamu mau belajar bagaimana cara mencintai yang benar, kamu harus belajar tentang kasih yang keras”.
“Siapa yang membutuhkan kasih yang keras?”
Salah seorang rekan kerja saya benar benar orang yang lembut hatinya. Dia mengatakan dia tidak mengetahui apapun tentang kasih yang keras sampai beberapa tahun belakangan ini ketika beberapa saudara seimannya mendemonstrasikan kasih yang keras kepadanya di berbagai area yang peka dalam kehidupannya.
Beberapa bulan yang lalu, ketika dia mendengar saya sedang mempersiapkan khotbah tentang kasih yang keras, dia menulis pesan ini kepada saya, beritahukan kepada orang yang berhati lembut bahwa jika saudara saudara seimanku tidak mendemonstrasikan kasih yang keras kepadaku, hubunganku dengan istriku tidak akan bertumbuh, aku tidak akan memiliki pelayanan yang efektif, sebuah perjalanan yang disiplin dengan Kristus, kebencian yang benar tentang dosa, respek terhadap orang orang yang aku pimpin, aku tidak akan membayar utang, dan memiliki simpanan di bank. Akan tetapi karena kasih yang keras, aku memiliki semuanya itu. Semua orang perlu mempelajari kasih yang keras.
Ke manapun saya melihat, saya menemukan orang orang yang perlu belajar kasih yang keras, orang orang berharga yang sangat penting bagi Tuhan yang selalu berputar putar dalam hidupnya dan dipusingkan oleh kebohongan. Saya melihat pasangan pasangan yang berada dalam masalah yang sangat serius, orang orang muda yang mencoba keberuntungan mereka sampai batas akhir, semua orang baik yang berputar putar tanpa tujuan di padang gurun, pencarian kenikmatan yang menghancurkan. Terlalu banyak dari kita hanya menggigit kutu dan meremas tangan, tanpa mengatakan apapun saat menyaksikan orang orang seperti ini menghancurkan diri mereka sendiri, karena kita tidak memahami kasih yang keras.
Tetapi, seseorang harus mendekati orang orang itu dan memberitahu bahwa mereka sedang berada dalam komedi putar yang tidak membawa mereka kemana pun juga. Seseorang harus mengguncang mereka dan berkata, Tuhan memiliki jalan yang lebih baik bagimu, turunlah dari komedi putar dan tataplah Dia untuk mendapatkan tujuan hidupmu. Seseorang harus berkata, Aku sangat mencintaimu sehingga aku tidak bisa melihatmu menghancurkan hidupmu, pernikahanmu, pekerjaanmu, jiwamu. Jadi duduk dan dengarkan aku, karena aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu. Aku tidak suka melakukan hal ini, akan tetapi aku harus melakukannya karena semua yang akan kukatakan benar dan karena aku sangat mengasihimu, aku tidak bisa berdiam diri ketika aku melihatmu menyakiti dirimu sendiri.
Untuk dapat memahami kasih yang keras dan mengekspresikannya secara efektif, seseorang harus memiliki dua keyakinan fundamental,
Pertama, dia harus percaya bahwa mengatakan kebenaran lebih penting daripada menjaga kedamaian.
Kedua, dia harus menyadari bahwa kesejahteraan seseorang lebih penting daripada kenyamanan sesaat dalam relasi.



“Mengatakan kebenaran atau menjaga kedamaian”.
Orang yang berhati lembut akan menjaga jarak untuk menghindari kerusakan hubungan yang tidak mengenakkan. Jika ada sedikit ketegangan dan pasangannya bertanya, ada masalah apa?, orang yang lembut hati akan menjawab, tidak ada. Apa yang sebenarnya dia katakana adalah, ada masalah, tetapi aku tidak mau membuat kasus. Dengan memilih menjaga perdamaian lebih daripada mengatakan kebenaran, mereka berpikir bahwa mereka telah menjadi orang baik, akan tetapi kenyataannya mereka sedang membuat keputusan yang salah. Akar penyebab ketegangan itu akan kembali lagi nanti. Kedamaian akan lebih sulit lagi untuk dijaga. Kekecewaan akan mulai muncul di urat orang yang berusaha menjaga perdamaian, pertama tama menimbulkan kemarahan, kemudian kepahitan dan akhirnya kebencian. Hubungan bisa mati sementara semuanya kelihatan damai di permukaan.
Kedamaian yang dibayar dengan harga apapun adalah sebuah bentuk penipuan yang berasal dari lubang neraka. Ketika anda mengetahui bahwa anda harus mengatakan kebenaran, si jahat akan berbisik, jangan lakukan itu. Dia tidak akan mendengar. Dia tidak akan bisa menerimanya. Apa yang kau katakana pada akan meledak di hadapanmu. Itu akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Itu hanya akan membuat semuanya menjadi lebih buruk. Itu tidak layak dilakukan. Jika anda percaya pada kebohongan itu, kemungkinan besar anda akan mematikan hubungan anda cepat atau lambat.
Tuhan memberikan perintah dalam Efesus 4:25 yang membuat orang yang lembut hatinya gemetar, “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota”. Pertama, kita harus berhenti saling membohongi. Kedua, kita harus mengatakan kebenaran – “dalam kasih”, kata Paulus dalam ayat 15. Dibutuhkan keberanian untuk mengatakan kebenaran ketikan kita tahu bahwa itu akan membuat perahu kita mengguncang dan membuat kapal kita menghantam karang. Akan tetapi, pendekatan selain mengatakan kebenaran, yang dilakukan berkali kali, sama artinya dengan meremehkan integritas hubungan kita. Sebuah hubungan yang dibangun dengan dasar menjaga rasa damai tidak akan bertahan lama. Kasih yang keras memilih untuk mengatakan kebenaran, percaya kepada Tuhan untuk hasilnya daripada menjaga perdamaian.
“Kedamaian yang palsu”.
Di tahun tahun pertama pernikahan kami, saya dan Lynne memilih untuk menjaga kedamaian lebih daripada mengatakan kebenaran. Pada waktu itu saya sedang merintis sebuah Gereja dan urusan saya banyak – tidak ada uang, tidak ada jemaat, tidak ada gedung dan banyak pertentangan dari antara orang orang yang terlibat dalam proyek ini. Lynne memiliki masalahya sendiri di rumah, dia sedang hamil, ada dua orang kos yang tinggal bersama kami yang menyita sebagian besar waktunya, dan dia juga mengajar les flute untuk menambah penghasilan. Jadi, dengan pergolakan di rumah dan di tempat kerja, kami memiliki pengertian yang sama kapan pun kami bersama – jangan membuat ombak lagi. Namun, di dalam diri kamu, frustasi mulai berkembang.
Tuhan mulai bekerja dalam hati Lynne. Tidak lama setelah itu, istri saya yang berhati lembut menyambut saya di pintu dan mengatakan, duduklah, aku perlu mengatakan sesuatu. Aku tidak jujur kepadamu. Aku muak dan capek menjadi prioritas kesepuluh dalam hidupmu. Kamu tidak menunjukkan cukup kasih sayang kepadaku. Aku tidak suka dengan jalannya pernikahan ini, dan aku tidak tahan lagi.
Saya tidak merespons dengan baik. Saya tidak berkata, aku senang mendengar apa yang ada di dalam hatimu. Aku akan mengubah jadwal dan mulai memikirkanmu kebutuhanmu sama seperti aku memikirkan kebutuhanku. Sebaliknya saya berteriak, dengan semua masalah yang aku hadapi untuk memulai Gereja ini, sekarang kamu membawa masalah ini ke hadapanku. Apa yang kamu inginkan?, ini, ambillah darahku.
Tidak perduli dengan reaksi saya, Lynne tetap memegang senjatanya. Dia tahu bahwa pernikahan kami memerlukan perbaikan, dan dia memutuskan untuk terus berjuang sampai saya melihat terang. Selama bertahun tahun, Tuhan memakai kasih Lynne yang keras sampai saya menghadapi kebenaran dengan sendirinya dan mengizinkan Tuhan melakukan banyak operasi di dalam hati saya.
Tetapi kemudian, saat saya mulai mendengarkan. Lynne dan mengatasi masalah saya., saya mulai melihat sesuatu di dalam dirinya yang tidak saya inginkan. Setelah mempelajari betapa pentingnya mengatakan kebenaran, saya memutuskan untuk terbuka. Sayang, kata saya, aku melihat lapisan keeogoisan di dalam hidupku yang sangat menggangguku.
Lynne dengan lembut dan manis tidak menjawab, terima kasih karena telah membagikan perasaanmu. Tetapi dia lari dan menangis, aku tidak percaya engkau mengatakan hal itu. Lalu dia membanting pintu kamar. Tetapi saya tetap memegang senjata saya, dan kami mengalami bulan bulan sulit. Pada akhirnya, dia berubah, sama seperti yang harus saya lakukan, dan pernikahan kami kembali penuh damai. Akan tetapi kali ini, ada perbedaan. Damai ini bukan damai yang palsu yang berusaha menghindari masalah yang sebenarnya. Itu adalah damai dari Tuhan, berdasarkan kebenaran, kedamaian yang nyata dan tahan lama.
“Kesejahteraan Atau kenyamanan”.
Untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi, anda harus mengutamakan untuk mengatakan kebenaran di atas menjaga kedamaian. Anda juga harus mengutamakan kesejahteraan orang lain di atas kenyamanan hubungan anda.
Bayangkan seorang ibu sedang melihat anaknya yang berumur 3 tahun dari jendela ruang tamu, anak itu sedang mengendarai sepedanya di jalan raya. Hati sang ibu penuh dengan cinta, dia pergi ke dapur menuangkan segelas lemon dan membawanya keluar untuk anaknya. Setelah anak itu meminumnya, ibunya mengangkat dia dan memeluknya sambil berkata bahwa dia sangat mencintainya. Anak kecil itu senang, tetapi ketika ibunya kembali ke dapur untuk mencuci gelas, dia kembali ke sepedanya dan pergi ke jalan raya ke tempat yang dilarang oleh ibunya. Ibu itu kembali melihat melalui jendela ruang tamu saat sebuah truk Chevy menderit berhenti sekonyong konyong dan kemudian dengan hati hati membelok menghindari anak kesayangannya. Dia berlari ke pintu, tergesa gesa menunju jalan raya dan mengangkat anaknya dan membawa sepedanya. Segera setelah mereka sampai di tempat yang aman, ibu itu mulai memarahi dan memukuli anaknya.
Anaik itu mengira ngira apa yang salah dengan ibunya. Dia mengira ibunya mengidap schizophrenia, tetapi dia tidak ingin mengatakan apapun juga. Reaksi anaknya bukanlah inti masalahnya – hidupnya dalam bahaya. Sikap ibunya mengatakan, masa bahagia lima menit yang lalu dengan air lemon dan pelukan, sekarang hanya kenangan, karena kita sedang menghadapi masalah hidup dan mati. kesejahteraanmu jauh lebih penting daripada kehangatan sementara.
Salah satu definisi terbaik dari kasih yang keras yang saya tahu adalah tindakan menjaga kesejahteraan orang yang kita kasihi.
Kita membutuhkan lebih banyak orang yang mengasihi orang lain, yang bersedia mengorbankan kenyamanan hubungan mereka dengan mengatakan apa yang seharusnya dikatakan untuk melindungi kesejahteraan orang lain.
“Aku sangat mencintaimu, jadi aku tidak akan berdiam diri sementara engkau mendatangkan kematian dalam kehidupanmu”.
“Aku sangat mencintaimu, jadi aku tidak akan berpura pura bahagia sementara engkau menghancurkan hidupmu dengan pola makan yang buruk, tidak pernah ber olah raga, terlalu banyak minum dan merokok”.
“Aku sangat mencintaimu, jadi aku perlu mengingatkan bahwa kamu tidak akan menemukan apa yang engkau cari di bar”.
“Aku sangat mencintaimu, jadi aku harus berkata bahwa kamu tidak bisa terus berada di posisimu di dalam perusahaan ini, tampaknya posisi itu menghancurkan pribadimu, dan aku tidak bisa membiarkan itu terjadi”.
Suatu hari saya mengunjungi seorang teman yang kehidupannya sedang menuju ke arah yang tidak baik. Saya membawanya ke sebuah restoran dan mengatakan, aku tidak berusaha untuk mengendalikan hidupmu, tetapi aku khawatir dengan arah yang kau tuju.
Dia sangat marah seolah olah dia ingin melompati meja dan meninju saya. Betapa takutnya saya saat itu, saya menatap matanya dan berkata, maaf, aku tidak akan pernah menyinggung hal itu lagi. Saya benar benar tidak melakukannya, dan teman itu menghancurkan hidupnya. Saya masih menemui beberapa teman ini sekali waktu, dan berulang kali saya mengatakan kepada dia, aku gagal, seharusnya aku mencengkeram kerah bajumu, aku seharusnya berkata, loncatilah menja itu dan pukul aku, jika itu membuatmu merasa lebih baik, tetapi aku akan memberi tahu kamu lagi bahwa aku sangat khawatir dengan masa depanmu. Barangkali Tuhan akan memakai saya jika saya sedikit lebih teguh.

Kapan pun anda bertindak untuk kebaikan orang lain, anda mengambil sebuah resiko besar. Level kenyamanan antara anda dan teman anda akan menurun. Pada akhirnya, hasil dari mengatakan kebenaran dalam kasih – khususnya jika hubungan itu matang dan sehat – biasanya positif. Rintangan dalam hubungan anda berubah menjadi pemahaman yang baru, membuat komitmen yang baru, dan mengembangkan saling percaya. Namun, kita semua mengetahui bahwa jauh lebih mudah untuk menulis dan membaca tentang kasih yang keras daripada benar benar duduk dan melakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan seseorang. Mangkonfrontasi orang bisa jadi sangat menakutkan.

0 Response to "Arti Cinta Yang Keras Part 1"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label