Kebaikan Dari Pekerjaan Kita Part 2

Kebaikan Dari Pekerjaan Kita Part 2
Alasan untuk hal ini akan dikembangkan dengan lebih penuh dalam bagian bagian berikutnya, tetapi akan mencakup hal hal ini: pekerjaan adalah salah satu cara untuk menjadikan diri kita berguna bagi sesama, daripada sekedar menjalani hidup untuk diri sendiri. Dan bekerja juga adalah suatu cara menemukan diri kita, karena melalui bekerjalah kita jadi memahami kemampuan kemampuan dan karunia karunia khas kita, suatu komponen utama dalam identitas kita.
Jadi, penulis Kristen Dorothy Sayers menulis, “Apa pemahaman Kristen tentang pekerjaan?... yaitu bahwa bekerja bukan, terutama, sesuatu yang dilakukan seseorang untuk hidup, tetapi sesuatu yang untuknya orang hidup. Pekerjaan adalah, atau seharusnya, ekspresi sepenuhnya dari kemampuan si pekerja…sarana dimana ia mempersembahkan dirinya kepada Allah”.
Melihat bekerja berada dalam DNA kita, desain kita, adalah bagian dari menangkap pemahaman Kristiani yang khas tentang kebebasan. Orang orang modern suka memandang kebebasan sebagai ketiadaan batasan sama sekali. Tetapi coba pikirkan tentang ikan. Karena seekor ikan menyerap oksigen dari air, bukan udara, ikan hanya bebas jika ia dibatasi di dalam air. Jika seekor ikan dibebaskan dari sungai dan diletakkan di rumput untuk bereksplorasi, kebebasannya untuk bergerak dan tak lama kemudian bahwa untuk hidup akan hancur. Ikan itu bukannya makin bebas, tetapi makin kurang bebas, jika ia tidak bisa menghargai realita dari naturnya. Hal yang sama berlaku juga bagi pesawat terbang dan burung. Jika mereka melanggar hukum hukum aeorodinamika, mereka akan terhempas ke tanah. Tetapi jika mereka mengikuti hukum itu, mereka akan naik dan melayang. Hal yang sama berlaku juga bagi banyak area kehidupan, kebebasan bukan tiadanya batasan tetapi menemukan batasan yang tepat, yang cocok dengan realitas dari natur kita sendiri dan mereka yang ada di dalam dunia.
Jadi perintah Allah dalam Alkitab adalah suatu alat pembebasan, karena melalui perintah perintah itu Allah memanggil kita kepada keberadaan kita seperti maksudNya ketika menciptakan kita. Mobil mobil akan bergerak dengan baik saat anda mengikuti petunjuk pembuatnya dan menghargai desain mobil itu.
Jika anda lupa mengganti oli, tidak ada orang yang akan mendenda dan memenjarakan anda, mobil anda hanya akan rusak karena melanggar naturnya. Anda menderita konsekuensi alamiahnya. Dengan cara yang sama, hidup manusia berjalan dengan benar hanya jika dijalankan selaras dengan petunjuk pembuatnya. Perintah perintah Allah. Jika anda tidak mematuhi perintah perintah itu, anda bukan hanya membuat Allah berdua dan tidak menghormatiNya, anda sebenarnya bertindak melawan natur anda yang adalah rancangan Allah. Saat Allah berbicara kepada bangsa Israel yang tidak taat pada Yesaya 48, Dia berkata, “Akulah Tuhan, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungat yang tidak pernah kering, dan kebahagianmu akan terus berlimpah seperti gelombang gelombang laut yang tidak pernah berhenti” (Yes 48:17-18).
Demikian pula dengan bekerja, yang seirama dengan istirahat, adalah salah satu dari Sepuluh Perintah Allah, “Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu” (Kel 20:9).
Pada awalnya Allah menciptakan kita untuk bekerja, dan kini Dia memanggil kita dan mengarahkan kita dengan jelas untuk menjalani bagian dari desain kita itu. Ini bukanlah perintah yang memberatkan, ini adalah undangan kepada kebebasan.

By Timothy Keller

0 Response to "Kebaikan Dari Pekerjaan Kita Part 2"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label