Pandangan Baru Tentang “Kompetensi” Dalam Pekerjaan Part 2

Pandangan Baru Tentang “Kompetensi” Dalam Pekerjaan Part 2

Secara khusus, prinsip ini adalah salah satu cara utama bagi kita untuk menemukan kepuasan dalam pekerjaan kita, bahkan jika pekerjaan kita, menurut standar dunia, tidak menggairahkan, bergaji tinggi, dan diinginkan banyak orang. Walaupun sesuai argument Luther, segala jenis pekerjaan secara objektif berharga bagi sesama, pekerjaan itu tidak akan memuaskan secara subjektif kecuali jika anda secara sadar melihat dan memahami pekerjaan anda sebagai suatu panggilan untuk mengasihi sesama anda.
John Calvin menulis bahwa, “tidak ada tugas yang akan dilihat sebagai terlalu menjijikkan dan rendahan, jika anda menaati panggilan anda di dalamnya, bahwa pekerjaan itu tidak akan bersinar dan dianggap berharga di mata Allah”. Perhatikan bahwa Calvin berbicara tentang menaati panggilan anda di dalamnya, yaitu secara sadar memandang pekerjaan anda sebagai panggilan Allah dan mempersembahkan pekerjaan itu kepadaNya.
Ketika anda melakukanNya, anda bisa yakin bahwa semarah kemuliaan Allah memancar dari tugas yang bagaimana pun, entah pekerjaan yang biasa seperti mengolah taman, atau yang membutuhkan kecerdasan tinggi seperti bekerja di bagian perdagangan global suatu bank. Seperti yang dinasehatkan oleh Ayah Eric Liddel yang adalah seorang misionaris kepadanya dalam film Chariots Of Fire, “Kamu bisa memuji Allah dengan mengupas sebutir kentang, jika kamu mengupasnya dengan sempurna”.
Pekerjaan anda sehari hari pada akhirnya adalah suatu tindakan ibadah kepada Allah yang memanggil dan memperlengkapi anda untuk melakukannya, tidak peduli pekerjaan seperti apapun. Dalam catatan pinggir bagi karya besarnya, A Love Supreme, John Coltrane menyatakannya dengan indah.
Album ini adalah suatu persembahan sederhana kepadaNya. Suatu upaya untuk mengatakan, “Terima kasih, ya Allah”. Melalui karya kami, walaupun kami melakukannya dalam hati dan lidah kami. Kiranya Dia menolong dan menguatkan semua manusia dalam segala pekerjaan baik.

By Timothy Keller

0 Response to "Pandangan Baru Tentang “Kompetensi” Dalam Pekerjaan Part 2"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label