Penghakiman Masyarakat

Penghakiman Masyarakat

Allah menghakimi kita melalui masyarakat. Orang orang yang berbuat dosa terlalu hebat mendapatkan celaan yang besar dari masyarakat. Tempat satu satunya di dunia, dimana manusia dikubur bukan dengan peti mati, tetapi dikubur di dalam tempayanyan yang besar adalah di bagan siapi api. Mayat itu ditelungkupkan dan dimasukkan ke dalam tempayan, lalu tempayan itu dibalikkan. Setiap tahun, pada hari upacara peringatan orang mati, mereka menulis surat dan ditempel di tempayan itu supaya orang mati tersebut bisa membacanya. Kuburan mereka merupakan suatu tempat dimana kita akan melihat begitu banyak gentong (tempayan) tertelungkup. Tetapi ketika keluar dari wilayah kuburan itu, pemandu saya memberi tahu bahwa ada mayat yang hanya diletakkan di tampi yang besar, dimana tulang tulang tengkorak, dan tulang tulang tubuh dijemur begitu saja di bawah matahari. Ketika saya tanyakan mengapa mereka tidak dikubur seperti yang lainnya, maka pemandu itu mengatakan bahwa mereka tidak berhak dikuburkan karena pada saat mereka hidup, mereka adalah pencuri, perampok, pemabok, dll, sehingga ketika mereka meninggal dihukum oleh masyarakat dengan tidak dikuburkan, tetapi harus dijemur sedemikian. Ketika saya perhatikan, ada yang tulangnya putih dan ada yang tulangnya coklat. Ketika saya tanya mengapa ada tulang yang berwarna coklat, ia memberikan jawaban yang mengejutkan saya, yaitu karena mereka dulunya terlalu banyak minum ganja atau menjadi perokok, pemabuk, sehingga akibat keracunan, warna dari ganja itu menembus sampai ke tulangnya. Terlalu banyak minum alcohol memang membunuh sel di dalam otak, yang tidak mungkin kembali lagi. Satu cangkir alcohol membunuh paling sedikit 2 juta sel otak.
Kita tidak mungkin lari dari hukuman Tuhan, janganlah kita bermain main dengan hal itu. Kita bukan anjing, kita bukan binatang. Kita dicipta menurut peta dan teladan Allah, dan kita dicipta untuk mempermuliakan Allah. Maka sampai matipun tulangnya masih bisa bersaksi, “Aku peminum candu, aku perokok…”.
Mengapa mereka tidak dikuburkan?, karena masyarakat menghakiminya. Kalau seorang ketahuan menjadi pelacur, langsung orang orang melihatnya secara berbeda. Orang yang berdosa dihina oleh masyarakat. Ini namanya hukuman masyarakat.
Masyarakat mempunyai ukuran untuk menilai orang, yang tidak boleh kita abaikan, sekalipun masyarakat itu sendiri mempunyai banyak kelemahan.
Orang yang terus menipu, melarikan uang orang lain, dia tidak akan punya muka untuk melarikan diri dari mata orang lain. Mengapa Tuhan membuat wajah kita berbeda?, kalau semua sama akan merepotkan, yang suka menipu dan yang suka menolong orang wajahnya sama. Tuhan sengaja membuat manusia berbeda, sehingga wajah saudara merupakan suatu ciri, yang membuat kita tidak bisa melarikan diri. Ini membuat manusia dihakimi oleh masyarakat.
Allah adalah Allah yang adil, yang menghakimi manusia berdasarkan hati nurani, hukum Taurat dan masyarakat, dan kemudian pemerintahan.

By Pdt.Dr. Stephen Tong

Dikutip dari buku Dosa, Keadilan & Penghakiman, 1993

0 Response to "Penghakiman Masyarakat"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label