Bagaimana Cara Mengembangkan Emosi Yang Jujur

Bagaimana Cara Mengembangkan Emosi Yang Jujur

Mari kita perhatikan langkah langkah melatih kejujuran emosi yang tertuang dalam penjelasan berikut ini:
Langkah pertama:
Membangun kejujuran emosi adalah mengakui adanya perasaan atau emosi yang tidak menyenangkan yang kita alami. Pelajaran bagi remaja remaja yang merasa terluka, terhina, atau dikucilkan adalah mengakui bahwa dirinya merasakan sakit hati emosi tertentu. Pada contoh di tempat kerja, jika memang ada perasaan iri tertentu, mengapa harus takut untuk mengakuinya?, pengakuan ini mengajari kita untuk melihat bahwa diri kita bukanlah manusia super yang tahan banting terhadap setiap masalah.
Adalah wajar dan normal bila mempunyai perasaan terluka, perasaan tidak senang, marah, jengkel, dan sebal. Dalam emotional knowledge kita telah belajar bahwa memiliki emosi yang tidak menyenangkan seperti marah, iri, cemburu dan jengkel adalah hal yang manusiawi. Yang penting adalah bagaimana cara kita memperlakukan perasaan perasaan ini.

Langkah kedua:
Adalah belajar untuk mengetes keyakinan yang membuat kita cenderung untuk menyembunyikan perasaan perasaan kita. Di sini kita melihat pengalaman, keyakinan, pendidikan, aturan, dan contoh contoh yang membuat kita cenderung untuk belajar menyembunyikan perasaan kita. Misalnya, “saya tidak pantas merasa iri hati dengan orang lain”, “saya mestinya tidak boleh tersinggung”, “saya tidak boleh marah”, “saya harus lebih tegar”, “kalau saya merasa sakit hati, berarti saya terlalu rapuh”, “orang dewasa tidak boleh marah”. Benarkah semua keyakinan ini?
Toh nyatanya anda tidak bisa mengingkari fakta bahwa anda memang merasakan suatu perasaan yang tidak nyaman. memang mungkin tidak semua keyakinan itu keliru dan maksud utamanya pun dapat saja baik, tetapi di sini anda perlu bersikap lebih kritis terhadap keyakinan yang mempengaruhi ketidakjujuran emosi anda tersebut.

Langkah Ketiga:
Adalah mengambil kendali atas perasaan tersebut dan belajar mengekspresikanya secara jujur. Sejak anda mengakui perasaan tersebut, sebenarnya justru andalah yang kini dalam kendali atas perasaan tersebut.
Pertanyaan berikutnya adalah apa yang harus anda lakukan setelah anda mengakui dan mengoreksi keyakinan anda yang keliru mengenai perasaan anda?, belajar untuk mengekspresikannya secara sehat!. Caranya? Apakah anda berkesempatan untuk mengekspresikan apa yang anda rasakan secara jujur kepada orang yang mengusik emosi anda> jika tidak memungkinkan, bisakah anda menceritakan atau menyatakan apa yang anda rasakan kepada rekan terbaik, sahabat terbaik atau pasangan hidup anda?, jika tidak lagi, bisakah anda melakukan aktivitas yang secara langsung mengekspresikan perasaan anda, misalnya menulis diary yang berisi perasaan perasaan anda?

Langkah Keempat:
Adalah untuk menyakinkan anda kembali apa akibatnya jika emosi anda tidak pernah terekspresikan secara jujur. Apakah akibat akibat yang lebih fatal yang justru akan terjadi jika emosi kita tidak pernah terungkapkan?, berikut ini adalah sebuah contoh yang menarik dari akibat ketidakjujuran emosi yang fatal akibatnya. Kisah ini juga sering kali diceritakan Daniel Goleman sebagai gambaran pentingnya kerjasama serta komunikasi yang jujur dan terbuka:
“Kisahnya, Melburn McBroom adalah seorang atasan yang sangat otoriter dengan emosi meledak ledak dan suka mengintimidasi siapapun yang bekerja di bawahnya. Mungkin sikapnya ini tidak akan terlalu bermasalah seandainya McBroom bekerja di pabrik atau kantor, tetapi ia adalah seorang pilot. Pada suatu hari di tahun 1978, pesawat McBroom baru saja bersiap siap mendarat di kota Portland, Oregon. Namun, saat ia bersiap melakukan pendaratan, barulah ia mengetahui adanya masalah pada roda pendaratan. Maka, secara naluriah ia pun terbang melingkar pada ketinggian jelajah yang lebih tinggi sambil menggunakan kesempatan itu untuk mengupayakan supaya roda pesawat dapat berfungsi kembali. Sementara McBroom berkonsentrasi pada roda pesawat ternyata bahan bakar pesawat makin menipis dan makin mendekati lebel terendah. Namun, awak pesawat yang lainnya begitu takut dengan sikap dan karakter McBroom yang suka meledak ledak sehingga mereka pun tidak berani mengatakan apapun. Di akhir kisah ini, pesawat tersebut akhirnya jatuh menabrak dan menyebabkan 10 orang awak pesawat meninggal seketika. Sekarang, kisah McBroom ini menjadi cerita penting yang diceritakan di setiap pelatihan pelatihan bagi para penerbang tentang pentingnya keberanian untuk mengungkapkan perasaan secara jujur, khususnya bila situasinya menuntut untuk dilakukan”.
Akhirnya, di sini kita dapat simpulkan bahwa mereka yang memiliki emosi yang otentik berarti mengerti bahwa kejujuran memang terasa pahit, tetapi itulah yang harus dilakukan jika ingin berkembang.
Seperti yang diungkapkan oleh Han Suyin, “Kejujuran itu seperti melakukan pembedahan, kadang terasa sakit, tetapi akhirnya menyembuhkan”
Orang dengan emosi otentik tidak mudah terpengaruh oleh kondisi luar. Yang jelas, mereka tidak merasa takut atau cemas untuk mengekspresikan dirinya secara jujur. Bagi mereka yang matang secara emosi, justru emosi yang otentik merupakan salah satu senjata ampuh mempertahankan keutuhan dirinya menghadapi berbagai tekanan atau hambatan dari luar.
Toh, mereka berkeyakinan seperti apa yang diucapkan oleh Shaespeare: “….pada akhirnya kebenaran itu akan muncul”…..



0 Response to "Bagaimana Cara Mengembangkan Emosi Yang Jujur"

Posting Komentar

Postingan Populer

Label